You And I


youandi

You And I by jeanitnut

Why do you love me?

Happy anniversary, Seokjin-ah.”

Kedua alis Seokjin menyatu, matanya menyipit. Sore ini, tiba-tiba Zoe memaksanya pergi ke café favorit mereka, padahal ia masih punya hutang tugas yang belum diselesaikan. Maka, dengan tas punggung yang masih menggantung di pundaknya, setumpuk buku yang biasa ia jadikan bantal, dan kemeja putih kusutnya, ia duduk di sini.

“Oh, ya ampun. Jangan katakan kaulupa ini hari apa?”

Seokjin mengerutkan dahinya. Ia jelas-jelas ingat ini hari Selasa. Dan seingat Seokjin, hari jadi mereka adalah awal bulan.

“Kau benar-benar lupa?”

Zoe melipat kedua lengannya di depan dada. Bibirnya mengerucut; ekspresi yang selalu ditunjukkan gadis itu ketika sedang merajuk. Seokjin berpikir keras. Seingatnya sekarang adalah akhir bulan, Seokjin yakin sekali. Pertama, karena uang Seokjin semakin menipis, kedua, karena Seokjin punya agenda sendiri di awal bulan, jadi ia tak mungkin lupa.

“Memangnya sekarang tanggal berapa?”

Seokjin bertanya acuh tak acuh. Lelaki itu meletakkan sejenak pensil kayunya di atas meja, lantas menyeduh cappuccinonya.

“Sepertinya kau terserang demensia, Jin.”

Zoe jelas-jelas marah. Dan Seokjin sudah hapal kelakuan gadisnya ketika sedang marah. Zoe bisa jadi gadis paling manis yang pernah ditemuinya. Tapi, demi Tuhan, jika gadis itu sedang marah, ia bisa lebih menyeramkan dari salakan anjing miliknya.

Dan omong-omong soal anjing, Seokjin merasa ada sesuatu yang ia lupakan. Pagi ini ia bangun kesiangan, itu pun karena suara lolongan anjingnya. Dan jika anjingnya sudah mengeluarkan suara lolongan yang bisa membangunkannya, maka—

“Sekarang tanggal sepuluh, Jin. Kau itu keterlaluan sekali, sih. Tidak cukup ya kau mengabaikanku tiap hari demi rumus-rumus regresi dan integralmu itu?”

Anjing kesayangannya harus pergi ke dokter, yang artinya hari ini adalah anniversarynya dengan Zoe.

“Zoe?” Zoe mengangkat kepalanya, menatap Seokjin penuh harap. Dan menit selanjutnya ia ingin membanting cangkir kopinya dan menuangkan seluruh isinya ke wajah tampan Seokjin. “Aku lupa membawa anjingku ke dokter.”

Zoe tidak habis pikir, mengapa ia menyukai Seokjin. Lelaki itu bukan yang paling tampan, ia juga tidak pintar. Ribuan kali Zoe memikirkannya, dan ia tak pernah berhasil menggali jawaban yang bersarang di otaknya.

“Zoe?”

“Apa?” jawabnya galak. Matanya menghunus tajam ke arah Seokjin, membuat lelaki itu merinding dibuatnya.

“Kau marah?” Seokjin menunjukkan senyum terbaiknya untuk Zoe. Tapi gagal. Gadis itu justru terlihat semakin menyeramkan—tapi manis. Membuat Seokjin tidak tahan untuk tidak mengumbar senyum.

“Aku ingin menjawab pertanyaanmu.” Zoe mengangkat alisnya sebelah—bertanya. Kedua tangannya masih disatukan di depan dada. Gadis itu masih marah. Dan Seokjin harus berusaha keras untuk membuat Zoe melupakan amarahnya. “Kau pernah bertanya padaku, mengapa aku menyukaimu,”

Zoe tak bergeming. Ekspresinya masih sama seperti beberapa saat lalu. Gadis itu berpura-pura tak acuh, meskipun jantungnya kini berdebar tak karuan.

“Aku tidak punya alasan mengapa aku menyukaimu, Zoe. Semakin aku memikirkannya, semakin aku yakin bahwa tidak ada alasan mengapa aku menyukaimu. Karena jika ada, aku takut alasan itu akan menghilang seiring waktu, dan itu artinya aku tak punya alasan lagi untuk menyukaimu.”

Zoe masih tak begeming di tempatnya. Ekspresinya sudah lebih cerah; kedua alisnya tidak menyatu, mata bulatnya kembali normal. Tapi, ia tidak lantas mengubah ekspresinya menjadi berbunga-bunga.

“Kau mungkin tidak puas dengan jawabanku. Jadi, tunggu di sini, akan kubuktikan bahwa aku sugguh-sungguh menyukaimu.”

Lalu Seokjin menghampiri seorang barista café. Setelah berbincang-bincang selama semenit, lelaki itu berdiri di atas panggung—yang biasa digunakan oleh penyanyi café. Seokjin menatapnya lembut, kedua iris hazelnya seakan berbicara.

Dan semua kekesalah yang Zoe alami hari ini seakan terbawa oleh deru suara harmonica yang mengalun indah.

Seokjin mungkin bukan laki-laki sempurna. Seokjin mungkin tidak punya alasan mengapa ia menyukai Zoe sebagaimana gadis itu tidak bisa menjabarkan mengapa ia menyukai Seokjin. Karena cinta memang tidak butuh alasan, ia datang begitu saja menghampiri mereka.

Puluhan pasang mata kini tertuju pada Zoe. Tapi fokus Zoe hanya pada Seokjin seorang. Lelaki itu membuat sebuah gerak tangan, menunjuk dirinya sendiri, lalu menunjuk Zoe, dan diakhiri dengan satu jari telunjuknya menunjuk ke atas—membentuk angka satu.

Me and you, are we.

Senyum keduanya membaur jadi satu. Zoe lebih menyukai Seokjin yang terang-terangan seperti ini ketimbang ia harus menghabiskan berjam-jam lamanya untuk mendengarkan alasan mengapa Seokjin menyukainya; yang hanya akan berakhir sebagai konversasi sia-sia.

Mungkin mencintai memang seperti itu. Mengalir dan apa adanya, tanpa perlu alasan seperti ini dan seperti itu. Cinta itu sederhana, setidaknya menurut mereka.

jin

fin

A/N: Aku bawa Seokjin bities yang namanya mirip sama aku (Jin and Jean LOL) buat kawan semua, silakan kenalan dulu. Jeany keracunan anak-anak bities ceritanya, untungnya aku jadi bisa move on dari angst story gitu hehehe.

Any feedback is very very very welcome! And have a nice sat(night)urday!

(p.s: in your opinion, do you need a reason to love someone? Mind to answer just pleaseJ)

33 comments

  1. Aaaaa~~~ kak Jeaann, si Jin itu kenapa kentang banget fotonya >.0< keren banget kan ngebayangin dia beneran main, kak Jean juga masang fotonya pula, aduhh /ngomel sendiri/ '-'// ehehehe..

    Memanglah, Kak Jean kalau buat fic selalu kelewat fluffnya /? udah deh udah, daripada kak Jean balik ngomel ke aku /? langsung aja ak posting comment ini, kk~ semangat kak Jeaan ❤ /berasa panggil diri sendiri/ uhuk uhuk~ XD

    1. Ya ampun, jahat banget wp, komenku kepotong kak -_-” kak Jean jangan liat komen sebelumnya ya, kepotong beneran u_u aku ulang deh XD

      Aaaaa~~~ kak Jeaann, si Jin itu kenapa kentang banget fotonya >.0< keren banget kan ngebayangin dia beneran main, kak Jean juga masang fotonya pula, aduhh /ngomel sendiri/ '-'// ehehehe..

      Memanglah, Kak Jean kalau buat fic selalu kelewat fluffnya /? udah deh udah, daripada kak Jean balik ngomel ke aku /? langsung aja ak posting comment ini, kk~ semangat kak Jeaan ❤ /berasa panggil diri sendiri/ uhuk uhuk~ XD

    2. iya kentang ketela rambat emang si Jin itu. mana nama dia sama nama kita mirip gitu kan ya? jadi sama baddasnya lah /eh/

      EEET salah kamu bilang fictku fluff, yang ada angst semua. ini kebetulan Jin lagi beruntung aja gak aku siksa wqwpwq

      anw makasih ya twin kyaaa<3

      1. Iya kak, namanya mirip pake banget. tapi kalau bayangin namanya samaan kayak kita malah bunyinya jadi ‘jinni’ aauww.. memang yang satu ini terlalu mirip buat kita XD /hampir mirip kok lol/

        Kalau aku angst terus malah gabisa kak T^T jadinya fail gitu, soalnya kan kata salah satu temen wpku bilang aku tergabung di absurdstan /yang kelompoknya aku sama dia doang/ artinya kumpulan author-author yang ga bisa nulis angst /kalau dipaksain nanti endingnya juga fail XD/

        Kak Jean memang baek lah, untung si Jin enggak kena getahnya /? angst di fictnya kakak T^T

        Iyaa kak, sama-samaa~ ❤

  2. Ahh.. aku malu sendiri tau gak kak, komenku kepotong sampe dua kali /tolong dihapus ya kak jean komentarku sebelumnya/ AKU MALU KAAAKK 😥 ulang aja deh /selalu/ mudah-mudahan kali ini gak kepotong /tarik napas/

    Aaaaa~~~ kak Jeaann, si Jin itu kenapa kentang banget fotonya >.0< keren banget kan ngebayangin dia beneran main, kak Jean juga masang fotonya pula, aduhh /ngomel sendiri/ '-'// ehehehe..

    Memanglah, Kak Jean kalau buat fic selalu kelewat fluffnya /? udah deh udah, daripada kak Jean balik ngomel ke aku /? langsung aja ak posting comment ini, kk~ semangat kak Jeaan ❤ /berasa panggil diri sendiri/ uhuk uhuk~ XD

  3. Ternyata komenku kepotong lagi kak -,- gapapa ya? gapapa yaa? XD
    Aku langsung aja deh komen bagisn yang kepotong *huft* /frustasi/

    Kak Jean doyan juga sama bts? jarang banget deh liat kak Jean nulis bts, kebanyakan kan exo atau Yoonhae. ya kan?yakan? *sok tau*

    Kak Jean kapan-kapan bikin FF angst atau horror dong, kalau fluffnya udah keren abis deh, tapi aku belum tau kak Jean pernah nulis dua genre di atas itu u_u /aku belum obrak-abrik blog kakak ..ehehehe ._.V/

    Dan buat ini, aku setuju sama Jin! anak ini memang ajaib, bisa-bisanya dia bilang ke pacarnya sendiri kalau anjingnya belum diperiksa sama dokter /? wkakwkawkawk XD

    Dan endingnya, kenapa jin harus main harmonikaa, kenapa kak Jeann? >0< keren banget kan ngebayangin dia beneran main, kak Jean juga masang fotonya pula, aduhh /ngomel sendiri/ '-'// ehehehe..

    Memanglah, Kak Jean kalau buat fic selalu kelewat fluffnya /? udah deh udah, daripada kak Jean balik ngomel ke aku /? langsung aja ak posting comment ini, kk~ semangat kak Jeaan < /pingin nangis/ *ditendang*

    1. komenmu gak kepotong kok mungkin wp lagi sedeng aja hahaha. iya tau ajasih abisnya aku nulis tergantung mood dan kemarin keracunan bts gitu, tp sekarang udah enggak lagi sih lol

      fict angstku udah buanyak bgt, coba cek library itu semuanya angst hahahaha kalo horror gak janji ya, abisnya aku bingung yang menakutkan itu apa:/

      1. Memang wp itu harus dihajar dulu kalau misalnya langsung comment di postingannya, enaknya ngomment di notif aja, aku gak pernah kepotong kayak kejadian beginii -,-

        Serbuk btsnya udah habis tuh kak, makanya kak Jean udah berhenti nulis castnya anak-anak bts lagi ._.V /aneh-aneh/ aku kasih serbuk lagi gimana kak? /nawarin/ XD

        Aduuh, aku kalau misalnya baca ff angst itu kayak gemeteran sendiri gitu kak, apalagi sekarang remote ac di kamarku rusak /alhasil ac tetep gak bisa dimatiin/ kakakku aja sampe ngeluh terus kalau “Aduh ini dingin banget.” terus keluar dari kamar XD *curhat*

        Iihh.. kak Jean lucu banget deh, masa sih belum tau? coba kak Jean lihat film horrornya korea, pasti langsung tau /soalnya aku pernah nonton di tv, dan hantunya korea itu enggak lawak kayak punya Indonesia XD/

      2. lol iya serbuk bts punyaku udah bertebarang tertiup angin gitu deh

        baca angst punyaku gih jangan lupa bawa tisu buat diremes terus selimut buat digigit, baca tengah malem waktu hujan (((oke ini promosi)))

        aku gak doyan genre horror sayangnya wqwq

      3. Yahh.. sayang deh u_u padahal itu susah banget nyarinya XD /ngarang/

        Kalau melakukan adegan nekat /? kayak gitu, bisa-bisa aku dimarahin ibunda ratu (?) tengah malem. Dan oh iya, kak Jean ternyata bisa meramal loh, kemaren malem kalo gak salah hujan di sini XD lololol

        Kalau gitu kak jean coba sering sering liat poster dark, dijamin terinspirasi buat fanfict horror XD /enggak juga sih ya/ tapi aku pernah ketemu satu temen wpku yang suka banget nulis ff thriller, horror, gore, aaa~ pas baca ffnya, aku jadi kejang-kejang /? sendiri XD

  4. kim seokjin brings me here!

    allo, salam kenal, aku aya 🙂

    uwaaa, mencintai mungkin memang ga perlu alasan 🙂 senyum2 ndiri setelah baca ini. nice fict!!!

Leave a reply to jeanitnut Cancel reply